Tengok sosok yang mengidungi dan mencumbu setiap hari
Yang melekatkan dadanya pada dadanya
Menyium dan memeluk hangat dengan tatapan kasih sayang
Ibu...ada rindu yang tertumpah untukmu
Bau wangi yang menyelaraskan rasa hendak menjumpa
Ibu...
Kau fondasi dari segala kekuatan dan semangatku
Darah yang mengalir di tubuhku
Terlantun melodi saat senja mulai menampak
Aku rindu ibu...
Bukan hanya senja tapi disetiap aku menatap
Semakin jauh dan jauh sekali engkau semakin dekat
Ini ibu, bukan susu yang kuberikan
Tak lebih dari air dusta yang ku lakukan
Maaf untuk semua khilafku
07:22 am
7 febuari 2013, Afrita Arisanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar