Dingin embun memelukku erat
Bersandar pada bahu rapuhku
Bersama berlalunya gelap
Surya bergerak, membuka mata cakrawala
Membelalakkan mata-mata kehidupan
Aku masih setia dengan dingin
Mengelus rambutku untuk tetap terlelap
Ini hari telah bangun
Tapi aku tetap saja merangkul mimpiku
Terbejamkan mata membinar linang
Terang, seketika saja pandanganku bersahabat
Mengecil, dan mengecil kembali
Akulah ratu yang masih terbuai
Terelus halusnya belaian senja
Hingga aku kembali menutup
mata
Afrita
Arisanti
26
November 2012, 05 : 33 am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar